­
­

Review Film Thailand BROTHER OF THE YEAR: huru-hara dalam bersaudara



Hei, kamu punya saudara kandung?

Sering berantem nggak sih? Atau malah akur banget?

Pada umumnya (berdasarkan ilmu sotoy), di benak setiap orang yang punya saudara kandung pernah ada pikiran seperti, “Seandainya saudara gue bukan tuh orang,” atau “Bisa nggak sih dia dipecat dari daftar saudara gue?” dan pikiran-pikiran buah kekesalan lainnya. Malah Kalau lagi berantem tuh rasanya pengen bunuh-bunuhan aja.  Oke, mungkin ini berlebihan, hehe.

Tapi greget-greget dalam bersaudara seperti yang tadi disebutinlah yang ditawarkan dalam film ini.
Intip trailernya dulu yuk!



Film Brother of The Year, yang punya judul aternatif, “Nong, Pee, Teerak” ini bercerita tentang persaudaraan seorang adik perempuan dan kakak laki-lakinya. Apa mereka selalu akur? Hmm… kayanya nggak deh. Keseharian mereka sama dengan keseharian bersaudara lainnya, berantem, saling menjahili, dan saling terjahili.

Tokoh Sang Adik, atau “Nong” dalam bahasa Thailand, bernama Jane. Urassaya Sperbund yang lebih akrab disapa Yaya, didapuk untuk memerankan tokoh Jane. Sedangkan tokoh Sang Kakak, atau “Phi” dalam bahasa Thailand, bernama Chut  diperankan oleh aktor yang sudah sering banget muncul di film-film komedi, Sunny Suwanmethanont.

Jane, yang lebih muda dari Chut lima tahun di keseharian mereka sekilas nampak lebih berperan sebagai kakak sekaligus Ibu bagi Chut. Bagaimana tidak, Chut benar-benar nggak mau tau dengan urusan rumah. Hidupnya super santai, dan segalanya dilayanin oleh Jane (mau gamau). Mulai dari makan, cuci piring, cuci baju, bersih-bersih rumah, sampai mengganti bola lampu yang putus pun Jane yang lakukan.  
 
Memang tokoh Jane di film ini digambarkan sebagai seorang adik super sempurna yang mengambil alih seluruh perhatian dan cinta dari sekeliling. Hal ini berbanding terbalik dengan Chut, yang bisa dibilang seorang kakak yang (dalam tanda kutip) payah dan malah terkesan ngeselin banget nget nget.

Selain dua tokoh tersebut, ada satu tokoh yang melengkapi huru-hara keseharian kakak adik Jane-Chut, yaitu pacarnya Jane yang bernama Moji. Tokoh Moji, kekasih atau “Tirak” dalam bahasa Thailand, diperankan oleh Nichkhun, anggota boyband Kpop 2PM. Sekedar info, sebenarnya sih untuk kekasih, atau pacar, dalam bahasa Thailand lebih sering disebut “Fen”. Kata “Tirak” sendiri lebih menggambarkan sebagai seseorang yang dicintai atau kesayangan gitu deh kurang lebih.


Masalah kakak adik semakin memuncak disaat Jane memutuskan menikah dengan Moji, yang notabene keturunan Jepang, dan berencana pindah ke Jepang. Chut yang kesehariannya terbiasa diurusi oleh Jane, merasa terancam. Dia tidak terima Jane menikah dengan Moji lalu pindah ke Jepang. Segala macam cara dia lakukan untuk menghalangi pernikahan Jane dan Moji.

Semenjak trailer film ini keluar di bulan April, udah  antusias banget. Apalagi saat di posternya muncul nama Indonesia di daftar jadwal tayang film. Waaaaaa…!


Emangnya apa aja sih yang membuat saya kebelet nonton film ini?
 
Pertama , cerita yang ditawarkan. Hei… ini tentang kakak adik, hampir semua orang bisa mengerti greget-greget hati dan huru-hara dalam bersaudara. Kedua, para pemerannya, terutama Phi Sunny, hehe. Ketiga, film ini produksi GDH production yang sudah tiga tahun belakangan ini (dan tentu tahun-tahun sebelumnya) sukses membuat film yang benar-benar bagus bagi saya pribadi. Tahun 2016 film “A Gift”, tahun 2017 dengan film super bagus “Bad Genius”, dan tahun ini, film yang mengangkat tema persaudaraan.

Bagi saya pribadi, tahun ini GDH kembali berhasil membuat saya puas dengan tontonan bagus. Perselisihan kakak adik yang digambarkan bukan hanya di usia dewasa mereka, namun juga saat mereka masih kecil dan remaja, benar-benar terasa nyata. Di film ini juga saya belajar, betapa pentingnya komunikasi. Penggambaran salah paham antara kakak adik pun tergambar di film ini.
 
Durasi dua jam terasa kurang karena alur cerita dan juga berbagai sudut pandang yang disajikan membuat kita hanyut. Iya… hanyut. Hehe.
 
Hanyut dalam naik turun emosi, adegan-adegan penyebab gelak tawa seisi studio yang banyak banget, dan sisi sentimentil yang membuat kita ingat untuk bersyukur punya saudara kandung yang walaupun kadang menyebalkan, tapi sebenarnya tetap saling sayang. Apa pun yang terjadi, siapa saja anggota keluarga kita adalah takdir yang tidak bisa diubah dan kita pilih. Kita tidak bisa memilih lahir dari siapa, dan kita tidak bisa memilih punya saudara kandung siapa.


Ceileh… sok bener kamu, Nu!
Padahal saya sendiri mah masih aja berantem dengan adik-adik saya. Hehe.
 
But I really really really love them. I swear!


Jadi, masih nyeselkah punya saudara kandung si itu? coba deh tonton film ini. Bila perlu ajak saudaramu, biar bisa langsung dipeluk, hehe.

You Might Also Like

2 komentar

  1. ini film lucu abis. sumpah!
    jadi pengen meluk sodara yes bawaannya

    BalasHapus
  2. hyunk sekalian bahas rekomendasi film2 juga
    kemarn nonton ini karena liat twitmu hyunk

    bombay,,,
    gasuka film bombay tapi ini keren

    ditunggu ya hyung

    BalasHapus