Apa yang kalian rasain pas ngeliat tanaman?
Saya pribadi, suka banget ngeliat tanaman. Tanaman hias
sampai tanaman buah-buahan semua saya suka. Melihat yang rimbun, hijau, dan juga
yang warna-warni seperti bunga-bunga tanaman hias tuh menyegarkan mata banget.
Sebagai anak kos, saya sedikit terhalang untuk menyalurkan
hobi memelihara tanaman.
Akhirnya ruang kantor pun jadi sasaran. Entah dari mana munculnya, suatu hari di ruang kerja ada si cantik bambu jepang. Tanaman bambu jepang
yang awalnya kecil mungil, kami rawat bersama. Inilah penampakan setelah sekitar tiga bulanan.
Setelah cukup rimbun, saya pisah-pisahin menjadi beberapa bagian. Yang pohonnya paling tinggi, disimpan di ruang Pak Kepala Bagian (Pak Kabag) pakai cangkir souvenir nikahannya Mba Naomi. Ini dia penampakannya sekarang.
Setelah cukup rimbun, saya pisah-pisahin menjadi beberapa bagian. Yang pohonnya paling tinggi, disimpan di ruang Pak Kepala Bagian (Pak Kabag) pakai cangkir souvenir nikahannya Mba Naomi. Ini dia penampakannya sekarang.
Lalu yang kecil-kecil saya bagi-bagi menjadi tiga bagian. Satu
di meja tamu; pakai cangkir suvenir nikahannya mas Ihfan, kaya gini nih...
satu di meja samping kerjanya Mba Ratna; katanya biar seger-segerin mata, pakai bagian bawah botol bekas air mineral yang dipotong.
dan satu lagi saya gantung di samping meja kerja; pakai bagian atas botol bekas air mineral.
satu di meja samping kerjanya Mba Ratna; katanya biar seger-segerin mata, pakai bagian bawah botol bekas air mineral yang dipotong.
dan satu lagi saya gantung di samping meja kerja; pakai bagian atas botol bekas air mineral.
Supaya gak ribet, saya menggunakan media air untuk merawat
tanaman-tanaman di ruang kerja. Lumayan kan, sisa-sisa air minum botolan bekas rapat bisa dipakai untuk menyegarkan tanaman.
Berdasarkan yang saya baca, tanaman bambu jepang itu cocok dengan air dan juga tanah. Nah, berhubung saya gak rajin-rajin amat, saya pun langsung kasi air sebatas tengah batang pohon. Alhamdulillah semua tumbuh dengan indah.
Di kosan pun saya memelihara tiga batang tanaman bambu
jepang. Lagi-lagi pakai media air, karena gak ada lahan tanah di kosan huhu.
Di rumah orang tua, emang saya senang banget menghias rumah
dengan macem-macem tanaman. Sayangnya, ketika saya kembali ke Jakarta untuk
mencari rejeki, tanaman itu dirawat seadanya.
Huhuhu... tanaman-tanaman cantik pun
mendadak jelek tak terurus.
Tapi masih cukup aman sih, karena Abah saya itungannya seneng
ngerawat taneman. Lumayanlah taneman di rumah gak haus-haus amat.
Merasa cukup menikmati proses merawat tanaman dengan media air yang
sebenarnya gampang banget dirawat, saya pun tertantang untuk beli tanaman baru
dengan media tanah. Pas lagi dinas di hotel Savero, Bogor, saya beli si lucu nan
imut ini.
Udah lama banget ngelirik taneman imut nan lucu ini di Lotte
dan portal belanja online.
Akhirnya kamu terbeli, nak! Teruslah tumbuh bersama Mama ya.
Kalau menurut kalian sendiri gimana? Apakah mereka imut dan
lucu?
0 komentar